Musik merupakan salah satu bagian kebudayaan yang dapat dijumpai di hampir seluruh kehidupanmanusia. Dimana-mana kawan di dunia akan ditemu...

IRINGAN MUSIK TARI



Musik merupakan salah satu bagian kebudayaan yang dapat dijumpai di hampir seluruh kehidupanmanusia. Dimana-mana kawan di dunia akan ditemui adanya pertunjukkan musik. Musik ada kalanya di peertunjukkan secara sendiri, namun banyak ativitas musik di pertunjukkan bersamaan denganaspek kebudayaan lainnya seperti pada tari. Banyak aktivitas seni pertunjukkan yang melibatkan musik dan tari sebagai satu kesatuan aktivitas. Misalnya tradisi seni pertunjukkan ronggeng dan zapin pada masyarakat Melayu, tor tor pada masyarakat Toba, tangunggung padamasyarakat Bajau di SempornaSabah, ataupun tradisi flamenco padamasyarakat Andalusia di Spanyol bagian Selatan. Musik yang dimainkan pada kativitas tersebut biasa dikenali sebagai musik tari.

Terkait dengan hal di atas, istilah “musik tari” dan “iringan tari” adalah dua istilah yang sering terdengar di ucapkan secara bergantian oleh orang-orang di kalangan seni, baik itu seniman maupun kalangan akademik. Dari berbagai perbincangan, terkesan bahwa kedua istilah ini merujuk pada satu pengeertian yang sama, yakni musik yang digunakan untuk mengiringi tarian. Kalau merujuk pada hal demikian, tidaklah menjadi persoalan dengan istilah “musik tari” maupun “iringan tari” yang hendak digunakan. Karena keduanya bermakna sama. Tulus (2007:78) menyatakan bahwa, “setelah saya menelusuri lebiih lanjut kepada beberapa orang yang menggunakan kedua istilah itu, apa makna sebenarnya dari masing-masing istilah tersebut, timbul keraguan di antara mereka.” Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa kedua istilah tersebut bermakna sama. Mereka cenderung mengatakan itu memiliki arti atau makna yang berbeda.

Pengertian musik tari dan iringan tari kadang memang rancu. Apakah pengertiannya sama atau berbeda. Komposisi musik ditujukan untuk penikmat yang hanya terfokus kepada bunyi (walaupun secara visual dalam pertunjukannya juga memunculkan pemain). Bagi musik tari atau iringan tari yang diutamakan adalah garapan tarinya. Walaupun kehadiran musik sangat menentukan dalam mengungkapkan ekspresi tarian, tetapi hanya sebagai “pengiring tarian”.

Musik tari yang berpegang kepada prinsip tari tidak selalu ketat dalam aturan yang dikehendaki koreografer, persoalannya seorang koreografer belum tentu memahami musik sama dengan seorang komonis memahami musiknya dalam sebuah tari. Sering kali seorang koreografer hanya memberikan pola dasar musik iringan tariannya, sedangkan untuk menyusun menjadi komposisi musik tari yang utuh (sempurna), diberikan kepada komponis. Jadi, dalam keterikatannya dengan tari sebenarnya masih ada pilihan-pilihan bentuk garapan seni musik yang diserahkan kepada komponis mengolahnya walaupun tetap terikat dalam hubungan yang tidak mutlak dengan tari seperti ketentuan dalam mengiringi ritme tari atas kehendak koreografer.

Untuk menuju kepada suatu definisi yang jelas tentang apaitu musik tari ataupun iringan tari, ada baiknya disimak jugafakta yang terdapat dalam seni pertunjukkan pada masyarakat tradisional, misalnya masyarakat Melayu. Salah satu contoh adlah tradisi ronggeng padamasyarakat Melayu Deli di Sumsters Utara. Dalam pertunjukkannya terdapat kesatuan musik (vocal dan instrumen) dan tarian. Pada konteks itu kemana kita mesti mendefinisikan pertunjukkan tersebut? Apakah itu pertunjukkan musik yang di iringi oleh tarian? Dengan kata lain, pertunjukkan tersebut adalah pertunjukan tarian yang ‘diiringi’ oleh musik? Dengan demikian, musik disini hanyalah sebagai pengiring tarian sementara yang diutamakan adalah tariannya. Karena yang diutamakan adalah tariannya, maka berarti pula bahwa tarian pada tradisi ronggeng tersebut boleh lah diiringi dengan musik apa saja selama ia bersesuaian dengan tariannya. Maka, musiknya mungkinlebih tepat disebut sebagai iringan tari. Selanjutnya,kalau kita coba lihat dariperspektif musik, apakah musik dalam seni pertunjukan ronggeng dapat di kategorikan sebagai musik tari? Atau mungkiniringan tari? Hal yang sama boleh pula ditujukan kepada tradisi zapin (musik tari zapin). Yang menjadi persoalan adalah, kalau merujuk kepada hakikat seni pertunjukkan ronggeng dan zapin, bolehkah tari dan musik dilihat secara portial seperti itu?

Dalamkasus seni pertunjukan seperti ronggeng dan zapin tersebut, tidaklah boleh kita melihat musik dan tari secara partial. Musik dan tari adalah satu kesatuan yang tak dapat di pisahkan. Ia merupakan suatu bentuk kebudayaan seni pertunjukan tersendiri sekaligus merupakan culture identity dari masyarakat pendukungnya. Musik dalam tradisironggeng dan zapin hanya dapat dipahami dan bermakna manakala ia disajikan secara bersamaan dengan tariannya. Kalau dilihat dari sisi penikmat musik, memang musik dan rentak-rentak musik yang ada pada tradisi ronggeng lebih dapat dinikmati dalam konteks ronggeng, Artinya, musik dinikmati sebagai ‘musik’ kalau musik itu di pertunjukan bersamaan dengan tariannya, yang memang khas bagi pertunjukan tersebut. Begitu pula sebaliknya, tarian hanya bermakna manakala di pertunjukan dengan musiknya. Mana kala nilai-nilai yang terdapat pada musik dan tarian tersebut mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan dengan aspek-aspek kebudayaan lainnya dalam masyarakat pendukungnya.

Kasus yang sama juga ada pada tradisi musik dan tari pada masyarakat lainnya. Misalnya, tradisi lagunggupada masyarakat Bajau Semporna Sabah, Sunatera Fernando (2002: 27) mengatakan bahwa trdisi langungu merupakan “tagunggu”merupakan simbolidentitas musik dan tari Bajau dapat dilihat sebagai bentuk budaya dimana masyarakatnya mengartikulasi identitas. “Hubungan erat antara musik dan tari dengan aspek lain dari kebudayaan suatu masyarakat juga ditemui pada tradisi musik dan tari di Polynesia. Hal ini terungkap dari pernyataan dapat dianggap sebagai dekorasi sekunder dan tersier sastra lisan.”

Penjelasan lain menyebutkan bahwa “musik tari adalah musik bermain atau utuk mengiringi tarian social, atau keduanya dapat berupa potongan musik seluruh atau sebagian dari aransemenmusik yang lebih besar”. Dari beberapa rumusan pengertian atau definisi tersebut dapat di pahami tiga hal. Pertama, musik tari adalah musik yang di compose khusus untuk mengiringi social dancing. Kedua, musik tari adalah musik yang dimainkan secara khusus untuk mengiringi social damcing. Ketiga, musik tari adalah musik yang di compose khusus terlebih dahulu. Tetapi bisa saja diambil dari komposisi musik yang sudah ada sehingga musik tersebut tinggal dimainkan saja untuk sebuah tarian. Tentu dengan syarat, musik itu bersesuaian dengan tariannya.

Dari definisi itu pula terkandung makna bahwa musik tari maupun iringan tari adalah sama atau bermakna sama. Disimak lebih lanjut, pada definisi itu terdapat satu kata kunci yaitu social dancing. Kalau tari berada dalam dimensi social menandakan bahwa adanya “tarian memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat dimana mereka hidup.” (Ellfeldt, 1979: 104).

Bila diperhatikan dengan seksama, dari topik diatas dapat disimpulkan bahwa karya seni tari maupun musik sebagai iringannya memiliki sifat saling ketergantungan dengan kata lain saling membutuhkan. Hubungan antara seni tari dengan seni musik iringannya sangatlah erat. Meskipunsesungguhnya musik mampu berdiri sendiri sebagai sebuah karya seni, namun dalam konteks nya sebagai ieingan tari, musik tidak dapat lepas dari tari yang di iringinya. Secara umum masyarakat sudah tahu bahwa pasangan dari seni tari adalah musik sebagai iringannya. Keduanya merupakan pasangan yang tidak bisa dipisahkan. Antara seni tari dan seni musik sebagai iringannya pada kenyataannya berasal dari sumber yang sama yakni dorongan atau naluri ritmis manusia. Seni tari menggunakan media utama gerak, suasananya tidak bisa hidup dan tidak bermakna tanpa iringan musik sebagai pengiringnya.

0 coment: