SEJARAH TARI SINTREN CIREBON
Tari Sintren
adalah seni tari tradisional asli cirebon. Pementasan dari tarian ini biasanya
dilakukan oleh beberapa orang dengan penari utama nya menggunakan kacamata
hitam dan kostum khusus.
Menurut
masyarakat sekitar, sintren berasal dari dua kata yaitu si yang berarti “sang”
dan tren
yang berarti “putri”. Menurut cerita rakyat dari cirebon, dahulu kala
ada kisah percintaan antara ki joko bahu dengan seorang putri bernama Rantam
Sari. Namun hubungan tersebut tidak mendapat restu dari Sultan Agung raja Mataram
sehingga kedua orang tersebut terpisah. Sampai akhirnya Ki Joko Bahu di
kabarkan pergi. Tak percaya dengan kabar tersebut, Rantam Sari kemudian mencari
kekasihnya dengan menyamar menjadi penari sintren. Sampai ajal menjeputnya pun
putri Rantam Sari tak pernah menemukan kekasihnya. Itulah memgapa kata Sintren
sangat lekat dengan makna Sang Putri.
Dalam
pementasannya tidak sembarang orang bisa menjadi penari sintren. Ada syarat
khusus yang harus di penuhi untuk menjadi penari utama nya, penari sintren
harus masih lajang dan tidak pernah tersentuh laki laki (perawan).
Pemimpin
Sanggar Klapa Jajar, cah Mamat menyatakan bahwa tarian sintren bukan lah sebuah
tarian mistis melainkan tarian yang dibuat untuk menyebarkan agama Islam. Dalam
setiap gerakan tari sintren mengandung banyak sekali makna dan filosofi nya.
Kenapa penari sintren haruslah perempuan yang masih perawan? Karena perempuan
perawan menggambarkan bayi yang masih suci.
0 coment: